Selasa, 24 Juli 2018

TROUBLESHOOTING LAPISAN FISIK JARINGAN LAN

Pemecahan Masalah Lapisan Fisik (Physical Layer) LAN

Lapisan fisik (physical layer)   merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk menstransmisikan sinyal data analog maupun digital. Lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.
Tujuan utama physical layer yaitu :
  • Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
  • Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan
  • Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan
  • Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan
  • Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
  • Sinkronisasi transmisi sinyal
  • Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, dan procedural
  • Mendeteksi error selama transmisi
Beberapa fungsi dari physical layer yaitu :
  • Physical layer akan berhubungan langsung dengan hardware jaringan
  • Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan
  • Physical layer melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi
  • Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data
  • Melakukan pengaplikasian terhadap topologi jaringan komputer yang digunakan
  • Mendefinisikan LAN card
  • Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi
  • Physical layer menentukan kebutuhan listrik, prosedural dan fungsional dari jaringan komputer
  • Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar sistem
  • Melakukan proses pemindahan bit antar device atau alat
Identifikasi Masalah dan Lapisan Fisik

Masalah pada lapisan fisik adalah berkaitan dengan koneksi hardware dan masalah teknis. Untuk troubleshootingnya akan sangat berkaitan dengan masalah media akses kabel maupun sinyal (wireless) dan transmisi bit. Pengamatan lokasi penempatan jaringan, kualitas bahan, potensi gangguan fisik/benda yang dapat mengganggu akses ataupun berpotensi bahaya dan lain sebagainya. Untuk masalah bit stream, pati terkait hardware. Jadi jika bermasalah, maka sudah pasti dilakukan pergantian hardware

Standart Pengkabelan EIA 586
Standart pengkabelan ini diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry Association(EIA/TIA)
Jika dilihat urutan warna T586A dari kiri ke kanan adalah :
Putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, puti-coklat, coklat.
sedangkan urutan untuk jenis T586B adalah:
Putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Alat yang digunakan untuk membuat kabel straight maupun crossover yaitu :


  • Crimping Tool
  • RJ-45
  • Kabel UTP
  • Tester

Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standart internasional. Berdasarkan perbedaan warna kedua pin dari satu kabel masih dibagi menjadi 2 yaitu straight-through dan cross-over:
  • Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung pin. Ujung pin yang satu memiliki warna jenis T586A maka ujung pin yang lain juga harus memiliki warna urutan yang sama berdasarkan standrat T586A. Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (contoh: komputer-switch/hub, komputer-router, router-switch, dan sebagainya)

Urutan warna kabel straight

1. Putih orange
2. Orange
3. Putih hijau 
4. Biru
5. Putih biru
6. Hijau
7. Putih coklat
8. coklat

  •  Cross over
Berbeda dengan kabel jenis straigh-through, kabel jenis crossover memiliki urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya. Namun perbedaan ini tidak boleh sembarangan, karena kedua ujung memiliki aturan urutan warna. Pada kabel ini, jika salah satu ujung pin memiliki susunan warna aturan T586A, maka ujung pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standart T586B. Kabel crossover digunakan untuk menghubungkan 2 buah device yang sejenis (contoh: komputer-komputer, komputer-router, switch-hub, router-router, switch)

urutan warna kabel cross

Ujung pertama pada kabel cross memiliki warna yang sama dengan urutan kabel straight.
Ujung A pada  kabel Straight

1. Putih orange
2. Orange
3. Putih hijau 
4. Biru
5. Putih biru
6. Hijau
7. Putih coklat
8. coklat

Ujung B pada kabel cross

1. Putih hijau 
2. Hijau
3. Putih biru 
4. Orange
5. Putih orange
6. Biru
7. Putih coklat
8. Coklat

Urutan kabel straigh-through dan cross over
Cara membuat kabel LAN :
  • Siapkan alat dan bahan seperti yang sudah diseutkan diatas
  • Lalu kelupas kabel, dan urutkan kabel tersebut menjadi crossover ataupun straight
  • Lalu rapikan kabel itu, masukkan ke dalam RJ-45
  • Setelah itu crimping dan tester
  • Setelah urutan benar bisa digunakan

SILAHKAN KEMBALI KE LINK AWAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARTU  SOAL NOMOR 1 (PILIHAN GANDA) Mata Pelajaran                     :    C2 (Dasar-dasar Teknik Komputer dan Informatika) Kelas/...